Dekan FKIP Unpatti Targetkan Akreditasi Unggul dan Penguatan Sarana di Periode 2025-2029

Ambon, Gakorpan News – Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura, Prof. Dr. I.H. Wenno, S.Pd., M.Pd., menegaskan dua target utama kepemimpinannya pada periode 2025-2029, yakni peningkatan akreditasi program studi ke level unggul dan penguatan sarana prasarana.
Hal ini disampaikannya saat ditemui awak media usai dilantik oleh Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy, M.Pd., pada Jumat (7/2/2025) di Lantai II Gedung Rektorat Unpatti.
Prof. Wenno menyampaikan bahwa selama periode kepemimpinannya sebelumnya (2021-2025), FKIP telah berhasil meningkatkan akreditasi 16 dari 17 program studi ke peringkat “Baik Sekali.” Namun, ia menargetkan agar lebih banyak program studi meraih akreditasi “Unggul.”
“Memang target saya di 2021-2025 itu adalah program studi harus mencapai akreditasi unggul. Dari 17 program studi, 16 sudah sangat baik, dan hanya satu program studi, yaitu Administrasi Pendidikan, yang masih di tingkat ‘Baik.’ Untuk periode ini, saya ingin memastikan lebih banyak program studi meraih akreditasi unggul,” ujarnya.
Rektor Universitas Pattimura, lanjutnya, menargetkan setidaknya 60% program studi di universitas harus mencapai akreditasi unggul sebagai syarat peningkatan status institusi dari PTN-BU ke PTN-BA.
“FKIP memiliki potensi besar untuk mencapai target ini. Dari segi SDM, kami memiliki 262 dosen, termasuk 101 doktor dan 29 guru besar-jumlah guru besar terbanyak di Universitas Pattimura,” jelasnya.
Dalam mendukung pencapaian akreditasi unggul, Prof. Wenno menekankan optimalisasi peran FKIP dalam tiga aspek utama, yaitu mengajar, meneliti, dan mengabdi kepada masyarakat.
Ia menjelaskan bahwa FKIP akan menargetkan akreditasi unggul dengan memenuhi berbagai standar, seperti C4 untuk SDM, C6 untuk akademik, C7 untuk penelitian, dan C8 untuk pengabdian kepada masyarakat.
“Kami tidak hanya menargetkan mahasiswa memiliki IPK tinggi di atas 3,50 atau 4,00, tetapi juga harus memiliki prestasi akademik dan non-akademik. Aspek kemahasiswaan (C3) harus terpenuhi,” tegasnya.
Dalam waktu dekat, FKIP akan mengusulkan dua program studi untuk memperoleh akreditasi unggul, yakni Pendidikan Biologi dan Pendidikan Jasmani.
“Pendidikan Biologi sudah memiliki tujuh guru besar dan 18 doktor. SDM ini sudah memenuhi syarat untuk akreditasi unggul. Kami targetkan pada Februari minggu kedua, proses pengunggahan dokumen akreditasi dapat dilakukan,” paparnya.
Selain peningkatan akreditasi, Prof. Wenno juga menyoroti pentingnya penguatan sarana dan prasarana (C2) guna mendukung kualitas pembelajaran.
“FKIP memiliki lebih dari 6.124 mahasiswa aktif, tetapi fasilitas ruang belajar masih terbatas. Idealnya, kita membutuhkan sekitar 250 ruangan, minimal 125 ruang baru. Beberapa program studi, seperti PGSD dan Pendidikan Jasmani, memiliki jumlah mahasiswa yang sangat besar, namun masih kekurangan ruang kuliah,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pembangunan gedung baru FKIP dengan luas 60×50 meter dan tiga lantai akan menjadi solusi penting dalam mengatasi keterbatasan ruang. Selain itu, laboratorium pembelajaran untuk MIPA, IPS, Bahasa, dan Ilmu Pendidikan juga akan dikembangkan guna meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan keterampilan.
Sebagai penutup, Prof. Wenno menegaskan bahwa target-target tersebut hanya bisa dicapai jika didukung oleh seluruh civitas akademika FKIP, termasuk wakil dekan, ketua jurusan, kaprodi, serta dosen dan mahasiswa.
“Kita tidak bisa hanya menjalankan rutinitas tanpa inovasi. Saya ingin semua pihak bekerja maksimal untuk kepentingan lembaga ini. Akreditasi unggul dan penguatan sarana adalah prioritas utama kepemimpinan saya,” pungkasnya. (Amy)