Dr.Herman Hofi, “Ungkap Keprihatinannya Soal Kondisi Gedung SMP Negeri di Pedalaman Seakan dibiarkan Hancur, Pemda Kabupaten Bengkayang Dinilai Tutup Mata

Kabupaten Bengkayang, KALBAR–| Ketua Umum Borneo Education Care, Dr.Herman Hofi Munawar, “ungkap keprihatinannya soal kondisi gedung SMP Negeri yang berada di pedalaman seakan dibiarkan Hancur tanpa perawatan. Dan seolah tak ada perhatian dan digubris oleh (Pemerintah Daerah) Pemda Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat dinilai tutup mata. Senin, 26/12/2024.
Adapun SMPN (Sekolah Menengah Pertama Negeri) yang terlihat kondisinya hancur dibeberapa bagian dan juga jelas terlihat kondisinya yang rusak, perlu cepat adanya pembangunan atau pemugaran Sekolah SMP Negeri yang terletak di Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Dan menegaskan bahwa kondisi tersebut adalah bagian kecil dari persoalan yang lebih besar terkait fasilitas pendidikan di daerah pedalaman.
“Ini adalah fenomena gunung es,” Yang terlihat hanyalah bagian terkecil. Sementara yang tidak terlihat jauh lebih banyak lagi,” ungkap Dr. Herman.
Menurutnya, kondisi gedung sekolah yang tidak layak seperti atapnya bocor, dinding retak dan lantai rusak hingga tidak adanya ketersediaan air bersih dan fasilitas MCK yang memadai, tentunya hal tersebut sangat mengganggu kenyamanan dalam proses belajar mengajar.
Dr. Herman juga menyoroti kesenjangan yang signifikan antara fasilitas pendidikan yang berada di perkotaan dan di pedesaan, yang ia ibaratkan seperti “langit dan bumi”.
“Dan tentunya dengan kondisi gedung sekolah yang rusak ini, sangat tidak aman dan dapat membahayakan keselamatan siswa serta guru. Aneh sekali jika hal ini tidak menjadi prioritas pemerintah daerah,” ujarnya.
Ia mendesak pemerintah daerah (Pemda) dan DPRD untuk merealisasikan untuk mutu dan pembangunan sarana pendidikan yang layak dan bagus. khususnya pembangunan gedung sekolah, sebagai prioritas utama saat ini sedang sangat dibutuhkan. Menurutnya, dengan adanya alokasi anggaran yang tepat sasaran dapat membantu memperbaiki kondisi infrastruktur pendidikan yang terlihat sangat memprihatinkan.
“Pemda sering berdalih bahwa anggaran terbatas. Namun, masalahnya bukan pada kurangnya dana, melainkan kurangnya keseriusan. Banyak anggaran tetapi di alokasikannya untuk hal-hal yang tidak mendesak,” tegas Dr. Herman.
Ia pun menambahkan,” Pemerintah daerah seharusnya lebih proaktif berkolaborasi dengan pemerintah pusat untuk memanfaatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) demi pembangunan fasilitas pendidikan yang lebih baik.
Lebih lanjut, Dr. Herman mengusulkan beberapa langkah konkret untuk mengatasi permasalahan ini:
– Menjadikan pembangunan pendidikan sebagai prioritas utama.
– Meningkatkan kolaborasi dengan pemerintah pusat dalam pengelolaan dan distribusi DAK.
– Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana pendidikan untuk memastikan anggaran digunakan secara efisien dan tepat sasaran.
Ia juga menyoroti pentingnya inovasi di sektor pendidikan. Menurutnya, dinas pendidikan perlu bergerak lebih cepat dalam menyikapi permasalahan yang ada, bukan hanya menjalankan rutinitas tanpa terobosan berarti.
Dr. Herman mengingatkan bahwa gedung sekolah yang layak tidak hanya penting untuk kenyamanan dan keselamatan siswa, tetapi juga berperan besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
“Ruang kelas yang nyaman, dengan pencahayaan dan sirkulasi udara yang baik, sangat mendukung proses belajar siswa dan mengajar guru,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa Pemda memiliki tanggung jawab penuh untuk memastikan setiap sekolah di wilayahnya memiliki fasilitas pendidikan yang memadai.
“Pemerintah daerah juga harus lebih peduli dan serius menangani persoalan ini. Sebab pendidikan adalah fondasi utama bagi kemajuan daerah dan bangsa,” tutupnya Dr. Herman Hofi Munawar.
Sumber : Dr Herman. Hofi Munawar Law
MDA