Dua Tim DGN Paparkan Program MBG : Solusi Untuk Gizi Siswa dan Pemberdayaan Masyarakat di SBB

Ambon, Gakorpan News – Program Makanan Bergizi Gratis yang digagas oleh Dapur Gizi Nasional (DGN) bersama Yayasan Pelangi Maluku terus berjalan untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah dan masyarakat di Maluku.
Program ini tidak hanya menargetkan siswa dari tingkat TK hingga SMA, tetapi juga pesantren, ibu hamil, dan anak balita.
Triana Husaleka, Kepala Satuan Pelayanan Kebutuhan Makanan Bergizi, dalam penyampaian-nya pada kegiatan Sosialisasi program MBG yang di gelar oleh Kodim 1513/SBB dengan tema” Salam kebangsaan Menuju Indonesia Emas Tahun 2025, menyampaikan bahwa” program ini telah berjalan di beberapa wilayah seperti Hatiwe Besar, Waiheru, dan Kairatu juga di Ambon.
“Untuk wilayah Seram Bagian Barat (SBB), program ini akan mulai berjalan di Kecamatan Huamual pada 3 Februari mendatang, setelah sebelumnya direncanakan mulai 20 Januari,” ungkap Triana dalam pemaparan materinya.
Dia juga menegaskan bahwa target utama program ini adalah siswa di berbagai jenjang pendidikan.
“Kami akan bekerja semaksimal mungkin untuk memberikan makanan bergizi kepada siswa, karena mereka adalah target utama kami,” tambahnya.
Sementara itu, Rosalinda Laturake, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kecamatan Huamual, menjelaskan bahwa DGN telah bekerja sama dengan Yayasan Pelangi Maluku untuk membangun dapur-dapur di wilayah ini.
“Dapur mitra pertama telah berjalan di Hative pada 6 Januari, kemudian di Hitu, Untuk Kecamatan Huamual, dapur akan mulai beroperasi pada 3 Februari, Kami mengajak semua pihak untuk mendukung program ini demi keberhasilan bersama,” kata Rosalinda.
Selain meningkatkan kualitas gizi, program ini juga membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat, Setiap dapur dapat mempekerjakan hingga 47 orang, mulai dari memasak hingga pencucian alat, Para pekerja, mayoritas ibu rumah tangga, menerima gaji sekitar Rp3 juta per bulan.
“Ini juga menjadi peluang bagi petani lokal untuk meningkatkan produksi mereka. Bahan baku makanan sehat akan diambil langsung dari petani di wilayah ini, sehingga kebutuhan dapur dapat terpenuhi tanpa harus mengandalkan suplai dari luar,” tambah Rosalinda.
Program ini diharapkan dapat menekan angka pengangguran, memberdayakan masyarakat lokal, dan meningkatkan kualitas hidup. Dengan jarak maksimal 5 kilometer dari dapur ke sekolah, program ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak anak sekolah di setiap kecamatan di Maluku.
“Semoga program ini sukses, karena dampaknya bukan hanya untuk siswa, tapi juga untuk kita semua,” tutup Rosalinda. (V374)