Gawat,,,Ternyata Benar Dua Perusahan Nikel Di SBB Tidak Diketahui Pemda SBB, Ini Pengakuan Orang Perusahan

SBB, Gakorpan News – Aktifitas PT. Trijaya Delapan Delapan Mineral ternyata Belum diketahui aktifitasnya oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat.
Hal ini di akui langsung oleh Ruly, Direktur Utama 88 saat di temui oleh wartawan media ini di Kantornya di Dusun Waihuang, Perumahan DPRD Kab.SBB yang tidak terpakai. Selasa (14/01/2024)
Pemantauan Aktifitas PT. Delapan Delapan Mineral
Berdasarkan pantauan awak Media di Dusun talaga, Terlihat 1 Unit Mobil Berwarna Putih dengan rombongan menuju ke lokasi Pertambangan biji nikel, saat di ikuti oleh wartawan dan tim Pengamanan ke lokasi tersebut ternyata karyawan PT. Trijaya Delapan Delapan sedang melakukan Pengeboran untuk Pengambilan Sampel mineral tersebut.
Beranjak dari areal tambang tersebut, barulah diketahui ternyata Kantor PT. Mineral Delapan Delapan berkantor di Waihuang berdasarkan keterangan dari Takdir penanggung jawab Aktifitas boring dari gunung tinggi.
”Kita hanya bekerja sesuai perintah, untuk lebih jelasnya bapak langsung saja ke kantor untuk mendapatkan penjelasan yang lebih jelas”. Ujar Takdir
Klarifikasi Media Di Kantor PT. Trijaya Delapan Delapan Mineral.
Saat menyambangi Kantor Perusahan Tambang ini, awak media ini di cecar dengan berbagai pertanyaan dari Ruly sang Dirut PT.88 mulai dari kewenangan apa sehingga awak media ini harus Memasuki area pertambangan serta ingin mengetahui keberadaan PT. Trijaya 88, sampai di pertanyakan juga terkait adanya pengawalan dari Aparat Keamanan yang mengawal Proses infestigasi yang di lakukan oleh awak media.
“Di katakan Ruly bahwa keberadaan PT. Trijaya 88 di Kab. SBB atas dasar kerja sama dengan PT. Manusela Prima Mining melalui Ijin Usaha Jasa Pertambangan ( sebagai Kontraktor )”. Ungkapnya
Alasan Permintaan Pengawalan Dari Aparat Keamanan Dari awak Media
Perlu diketahui bahwa kenapa sampai awak media ini meminta pengamanan aparat keamanan, Karena sudah berulang kali ada peringatan dari sumber yang meminta untuk berhati – hati dan jangan bepergian seorang diri karena ada pihak – pihak tertentu yang mengancam keselamatan awak media yang memberitakan aktifitas pertambangan di gunung tinggi.
” Kakak, jangan pulang malam – malam atau jalan sendiri karena ada orang yang cari kakak, jangan sampai terjadi hal – hal yang tidak diinginkan”. Ujar Sumber melalui sambungan telepon
Tanggapan Dari PT. Trijaya 88 Terkait Pernyataan Sekda Kab. SBB.
Menanggapi Pernyataan Sekda SBB, Leverne A Tuasuun, Ruly membenarkan bahwa Keberadaan PT. Trijaya Delapan Delapan yang beroperasi di Gunung tinggi selama kurang lebih 2 bulan belum melakukan koordinasi dengan pihak Pemerintah Daerah.
” Kami belum berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah SBB, karena itu urusan dan kewenangannya PT. Manusela Prima Mining, saya juga baru balik dari jakarta jadi nanti kita akan lakukan pertemuan dengan Pemda SBB dan Masyarakat Dusun Talaga untuk dilakukan sosialisasi “. Ujar Ruly beralasan
Saat di tanyakan juga terkait ijin Eksplorasi, sebagai dasar aktifitas PT. 88, Ruly mengelak dan meminta untuk di klarifikasi langsung ke PT. PMP di bawah management anaknya Putileihalath.
Saat ditanyai terkait dengan aktifitas eksplorasi yang dilakukan oleh 88 di gunung tinggi itu sudah memiliki ijin eksplorasi dari pemerintah atau belum, jawab Dulu singkat” Tanyakan pada pihak Manusela”.
Pernyataan Terkait Surat Penolakan Masyarakat Dusun Talaga Dan Undangan DPRD Untuk RDP
Menjawab pertanyaan Terkait Surat Penolakan Dari Masyarakat Dusun Talaga, dirinya menyampaikan bahwa surat pernyataan Penolakan dari Dusun Talaga yang di tandatangani oleh La Mino sudah diterima oleh Pihak management 88.
”Kalau surat dari Masyarakat Dusun Talaga sudah di terima, tetapi surat undangan Rapat Dengar Pendapat ( RDP ) terkait persoalan di Gunung Tinggi, dari DPRD SBB belum di terima oleh kami”. Jelas Ruly. (Red)