H.Zulkarnain, S.E., Angkat Bicara: Soal Perbup No.12 Tahun 2022, “Miris dan Menyedihkan”

Kabupaten Tangerang- H.Zulkarnain, S.E., Angkat Bicara Ramainya beberapa pihak bicara tentang jumlah korban kecelakaan yang diakibatkan oleh Mobil Angkut Tanah.

“Peraturan Bupati Tangerang Nomor, 12 Tahun 2022 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 46 Tahun 2018 Mengenai Pembatasan Waktu Operasional Mobil Barang Pada Ruas Jalan di Wilayah Kabupaten Tangerang.”

Berbagai protes dan aksi di berbagai tempat di Kabupaten Tangerang pun banyak digelar baik oleh Elemen masyarakat yang mengatas namakan, Ormas, Media, Lembaga Desa bahkan kelompok emak-emak pun turun ke jalanan, karena seringnya meminta korban dijalanan akibat ulah sang supir yang sering ugal-ugalan karena penyebabnya adalah salah satunya mengejar ritasi dan beroperasi di jam jam sibuk.

Banyak pihak yang memprotes karena kendaraan besar ” Sang Pencabut Nyawa” ini banyak memakan korban dari Rakyat Kecil sampai Salah satu Babinsa pun menjadi Korban Mobil Hijau Muat Tanah ini.

Hal ini mendapat perhatian dari Salah satu Calon Bupati H..Zulkarnain, S.E., dalam wawancara eksklusif awak media dengan beliau di Kantor nya. Selasa (03/09/24)

H. Zulkarnain mengatakan bahwa kondisi ini sangat memprihatinkan, padahal aturannya sudah jelas, bahkan Aturan ini pernah disosialisasikan Saat Bupati Zaki Iskandar masih menjabat.

” Aturan ini sudah jelas, bahkan diterbitkan oleh Bupati dan waktu itu disosialisasikan oleh Bupati Zaki Iskandar saat masih menjabat,” ujar Bang Zul yang memilih Jalur Independen di Pilbup ( Pemilihan Bupati) Kabupaten Tangerang ini.

Menurutnya, Peraturan Bupati No. 12 tahun 2022 pun pernah disosialisasikan oleh Sekda Rudy Maesyal, dan teman teman wartawan boleh lihat ada jejak digitalnya dan ini membuktikan, bahwa aturan aturan yang dikeluarkan oleh Bupati yang mewakili Pemerintah Kabupaten Tangerang itu mereka abaikan sendiri. Ini miris dan menyedihkan, bahkan kita bisa saksikan oleh mata kepala kita sendiri hilir mudik Mobil Tanah ini lalu lalang di Jalan Pemda Tigaraksa dan bahkan melewati Kantor Bupati. Ini Fakta dan bukan Hoax.

” Ini miris dan menyedihkan, aturan yang dibuat hanya menjadi penghias lemari lemari File di Sudut Kantor Bupati, ini menimbulkan tanda tanya besar, mereka bekerja untuk Siapa,” lanjut Bang Zul.

Harapan Bang Zul, saat ini kita harus bijak dan hindari korban nyawa anak anak dan masyarakat di jalanan akibat ulah Mobil Tanah yang beroperasi di jam-jam sibuk masyarakat.

” Hentikan korban nyawa sia sia, mulai detik ini, Pemda Kabupaten melalui dinas Perhubungan, Satpol PP dan bahkan Pihak Kepolisian pun harus jeli melihat fenomena Dumtruck Pemanggil Nyawa ini,” ujar Bang Zul.

Keluhan – keluhan inilah yang sampai kepada dirinya, saat blusukan ke lokasi lokasi di Pantura yang memang saat ini lagi gencar-gencarnya pembangunan yang menggunakan kendaraan angkut tanah ini.

Bang Zul, bersama para Relawan Zulkarnain – Lerru menerima aspirasi dan beragam keluhan masyarakat tentang hal ini, dan ini sudah menjadi agenda besar kami, menurutnya Bupati/wakil Bupati itu dipilih oleh Rakyat bukan hanya Dipilih oleh Pengusaha sehingga suara rakyat Tangerang Wajib kita dengarkan dan ini akan saya sampaikan dihadapan masyarakat, Kalau tidak ganti Kepemimpinan yang baru, Kabupaten Tangerang akan redup dan Kebijakannya banyak disandera oleh Kepentingan – kepentingan Oligarki.

” Tangerang butuh Pembangunan, namun Regulasi yang melindungi segenap masyarakat Tangerang harus menjadi pertimbangan kita sebagai Pemimpin,” tambah Bang Zul.

Di akhir wawancara Bang Zul memberikan pesan kepada Masyarakat Kabupaten Tangerang, jika Kabupaten Tangerang ingin Maju dan berkembang tinggalkan gaya gaya kepemimpinan lama karena itu hanya sebuah kelanjutan dan peyelamatan kepentingan-kepentingan yang kita lihat sendiri, inilah Kabupaten Tangerang hari ini.

“Yang bisa menentukan Kabupaten Tangerang Maju adalah Kita Sendiri, Kepemimpinan yang Tegas dan Berani serta tampil membela masyarakatnya adalah Pemimpin yang akan membawa Tangerang Semakin Maju, Kapan lagi mau Perubahan kalau bukan sekarang dan tegakkan aturan jika aturan itu kita sendiri yang keluarkan,” tutup Bang Zul.

Jadi pemimpin buka mata dan telinga kita lebar lebar, ingat suara rakyat adalah suara Tuhan, Bang Zul pun merasa sedih dan dalam kesempatan ini pula atas nama Pribadi turut berbela sungkawa kepada masyarakat baik keluarga, anak, istri dan suaminya yang menjadi korban kecelakaan akibat terserempet atau tertabrak mobil tanah ini. Insya Allah, jika amanah itu datang kepada dirinya dan Lerru ini akan jadi prioritas dan saya pastikan tidak ada lagi lalu lalang Mobil Tanah beroperasi di Siang Bolong.

Putuskan Politik Dinasti dan bicaralah tentang kita, Masyarakat Kabupaten Tangerang. Jadilah Benteng yang melindungi Masyarakatnya, dan Benteng itu adalah BENTENG ZULKARNAIN.

(Sp)

Rekomendasi Berita

Back to top button