Ini Potret Ulama Tertua Yang Masih Ada Di Tanah Syekh Abdurrauf As Singkili
Aceh Singkil, Gakorpan.com – Inilah Potret Ulama tertua di tanah syekh Abu Mahabbah Bersama H.Fadhlullah Calon Wakil Gubernur Aceh 02 dan Alhidayat Calon Wakil Bupati Kabupaten Aceh Singkil Nomor urut 02, dengan Nama Aslinya Abuya Tengku Abdul Manaf Bay.
Pimpinan Pesantren Dayah Darul Mahabbah Takal Pasir Singkil dengan tampilan yang sangat dan sangat sederhana layaknya orang biasa sehingga tidak ada pembatas bagi siapapun yang ingin duduk dan bertemu dengannya. Minggu (17/11/2024).
“Beliau salah seorang Ulama Kharismatik Aceh Singkil yang amat di Cintai dan dimuliakan oleh masyarakat baik yang Muslim maupun Non Muslim dan beliau sudah mengabdikan dirinya untuk Agama Islam dan mendidik Ummat puluhan tahun sejak Beliau masih muda /lajang dan sampai kini walau sudah di usia yang sangat senja,” tutur Deni manik
“Saat ini ditengah berlangsungnya Kontestasi Pilkada Aceh Singkil Beliau dengan mantap menentukan Pilihannya kepada Paslon No.2 yaitu BEDA atau DUHA serta Mualim -Dek Fadh No.2 Pilihan itu bukan karena Beliau ingin dapat Jabatan atau harta sogok yang berlimpah layaknya tokoh – tokoh dan oknum – oknum Politik yang mendukung kandidatnya.
Lanjut deni Namun alasan pilihan itu karena sesuatu yang fositif. Diantara banyaknya Pemimpin – pemimpin atau Bupati Aceh Singkil selama ini hanya dimasa pemerintah Dulmusrid lah perhatian kepada Dayah – dayah itu sangat terlihat dan dirasakan oleh para Guru – guru dan Pimpinan Dayah di Aceh Singkil.
“Beda halnya kalau bantuan dari Provinsi atau pusat /Kementrian. Bukan menyampingkan Pemimpin lain sebelum Pak Dulmusrid tapi walaupun lebih setengah waktu dalam Pemerintahan DULSAJA diterpa dengan kondisi Covid19 mendunia. Namun perhatiannya untuk Dayah dan Agama tidak kendur dan terus di alokasikan walau banyak bertentangan dari berbagai pihak, Hal itu semua karena Pak Dulmusrid mau mendengar dan mengikuti titah sang Ulama,”
Dalam kesempatan lain seorang murid Abu Mahabbah yang kerap di panggil dengan nama ASLI seringkali melihat Pak Dulmusrid yang sowan dan bersilaturrahmi kepada Ulama-ulama di dayah dan juga kepada Abu Mahabbah saat Beliau menjabat sebagai Bupati bahkan beliau hadir bersama istrinya dan Staf-stafnya.
“Dalam setiap kegiatan Masyarakat dan peringatan hari besar Islam Pak Dulmusrid dan Istri tidak mau ketinggalan untuk ikut berbaur bersama bahkan membantu agar kegiatan berjalan dengan baik, dan sekarang beliau di juluki Pemimpin Rewang, ya itu adalah panggilan istimewa sebab beliau sangat berbaur dengan Masyarakatnya,” katanya
“Dan tentu tugas dan posisinya sebagai Bupati dan Pemerintah tidak disepelekan, justru berjalan dengan lancar dan aman tertib. Jadi apakah salah dan harus di cemooh bahkan disumpah serapah saat Ulama sekharismatik setingkat Abu Mahabbah bersama para Murid-muridnya yang setia dan ta’zhim dengan titahnya baik yang kini ada jadi Pimpinan Dayah dan Balai Balai Pengajian di Kabupaten Aceh Singkil ini,”
“Tentunya yang punya Hak suara dan dilindungi Pilihannya oleh UUD untuk memilih kepada Bapak Dulmusrid atau No urut 02. kenapa harus di caci.? Kenapa harus di sumpah serapah.? Apa karna dia tidak memilih kepentingan mu atau karena dia tidak ikut memilih kandidat yang kamu dukung..? Dimana hati Nurani mu kawan..????
Sadarlah dan taubatlah,” imbuhnya (Mnk)