Jangan Bawa Institusi Dalam Turnamen Forkopimda Aceh Singkil Champion Tahun 2024 Tidak Ada Kaitannya

Aceh Singkil, gakorpan.com – Open Turnamen Sepak Bola Forkopimda Aceh Singkil antar Club dalam Kabupaten Aceh Singkil digelar dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) di Stadion Kasim Tagok, Ketapang Indah, Singkil Utara. Pada bulan Juli 2024 lalu.
Ironisnya beredar pula pemberitaan miring memojokkan Anggota TNI AD yang sebagai ketua Panitia Pelaksana Turnamen Sepakbola Forkopimda saat itu, dikutip dari media siber GlobalinvestigasiNews dengan judul “Turnamen Forkopimda Aceh Singkil Campion Tahun 2024, Menjadi Pil Pahit Bagi Panitita Pelaksana ?!”
Ketua Panitia Pelaksana Turnamen Sepakbola Forkopimda saat 2024 lalu Hamdi yang juga Plt Ketua Askab PSSI Aceh Singkil saat ini menyebutkan, turnamen tersebut dilaksanakan dalam rangka menyambut peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79 tahun lalu.
“Saya rasa tidak ada lagi yang salah dalam hal pelaksanaan tersebut, saat itu kan sudah nya pun clear semuanya,” ungkapnya
Hamdi menambahkan janganlah bawa – bawa institusi lah kawan, kita ini harusnya saling mendukung dalam hal kekurangan maupun kelebihan untuk kemajuan Aceh Singkil ini dalam dunia olah raga khususnya bola kaki.
“Asumsi yang salah kalau kegiatan itu ada hubungannya dengan institusi TNI, jangan dikarenakan saya sebagai personil TNI aktif lantas dikaitkan dengan institusi saya. itu tidak benar” tegas Hamdi pada awak media di kediamannya, Rabu (19/3).
Lanjutnya, persoalan internal kepanitiaan dalam Turnamen Forkopimda Aceh Singkil Champion Tahun 2024 merupakan persoalan teknis kegiatan dan secara kolektif itu menjadi tanggung jawab bersama dalam mensukseskan kegiatan tersebut.
“Logikanya, kegiatan yang berskala kabupaten itu harusnya dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan sebab menyangkut nama baik Kabupaten, namun dalam setiap kegiatan pasti ada permasalahan teknis yang kerap dihadapi dilapangan. Bahkan dana pribadi saya sudah banyak habis seperti hadiah bagi pemenang, honor wasit, konsumsi panitia dan honor anggota sebesar 200 ribu per orang.
Seharusnya kawan-kawan panitia dapat memakluminya atas permasalahan yang terjadi, bukan mengkaitkannya dengan institusi TNI. Jelas hal itu tidak benar. Sekali lagi saya tegaskan bahwa kegiatan itu tidak ada hubungannya dengan Intitusi TNI” tegas Hamdi.
Hamdi berharap kepada siapapun yang menyangkut pautkan kegiatan itu dengan Institusi TNI untuk dapat mengklarifikasinya agar tidak menimbulkan fitnah dan penyebaran berita Hoax di tengah-tengah masyarakat.”Intinya permasalahan itu sudah berlalu dan tidak ada lagi yang harus di persoalkan, apalgi dalam kegiatan itu saya tidak ada menerima bantuan dari Pemda dan kebanyakan memakai dana pribadi” imbuhnya.
Redaksi