Jubir Tim Pemenangan Dulmusrid-Alhidayat : Semoga Bukan Karena Intimidasi, Istri Sekwan Tiba-Tiba Mundur Dari Bendahara Golkar

Aceh Singkil, GAKORPAN.COM – Bendahara DPD Partai Golkar Kabupaten Aceh Singkil, Hj. Kamaiyah tiba-tiba memutuskan untuk mundur dari partai yang berlambang beringin yang pernah membesarkan namanya.

Pernyataan mundur itu disampaikan kepada Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Aceh Singkil secara tertulis pada tanggal 26 Agustus 2024. Istri Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat (DPRK) Kabupaten Aceh Singkil ini tidak menyebutkan alasan apa yang membuatnya mengundurkan diri dari partai berlambang pohon beringin itu.

Namun berdasarkan pantaun media, Kamaiyah hadir dalam konfresi pers saat pasangan calon Bupati Aceh Singkil Sapriadi-Hamzah mendaftarkan diri di kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Singkil tanggal 29 Agustus 2024.

Padahal sehari sebelum pengundurannya Kamaiyah masih terpantau di WA Grup Dulumusrid-Alhidayat cuap-cuap memberikan dukungan penuh semangat kepada Ketua DPD Golkar Dulmusrid yang berpasangan dengan Alhidayat Bancin.

Menanggapi isu miring yang berkembang atas mundurnya istri Sekwan Aceh Singkil ini dari jabatan Bendahara Golkar itu, beberapa wartawan melakukan wawancara singkat dengan Koordinator Juru Bicara Tim Pemenangan Dulmusrid-Alhidayat, Razaliardi Manik di tempat kediamannya di Singkil Utara, Kamis (29/08). Berikut petikannya:

Selaku Koordinator Jurubicara Tim Pemenangan pasangan Dulmusrid-Alhidayat, apakah Anda melihat ada dampak yang serius kepada Tim Pemenangan Dulmusrid-Alhidayat atas mundurnya Bendahara Golkar tersebut?

Saya pikir soal pengunduran seorang kader dari partainya itu hal biasa, diberbagai daerah juga banyak terjadi hal yang demikian. Kemudian mengenai dampak yang ditimbul atas pengunduran Kamaiyah, saya rasa tidak ada dapat merubah situasi dan kondisi apapun kepada pasangan kandidat kami. Saya juga melihat Kamaiyah bukanlah seorang kader yang berpengaruh secara signifikan. Jadi bagi Tim kami itu tidak masalah.

Apakah Anda melihat ada unsur paksaan atau intimidasi kepada Kamaiyah yang notabenenya adalah istri Sekwan Aceh Singkil?

Mengapa ada pertanyaan ke arah itu? Kan lebih bagus kalau ditanyakan mengenai kesiapan Tim Pemenangan pasangan Dulmusrid-Alhidayat dalam menghadapi pilkada 27 November mendatang.

Kami menanyakan hal itu karena akhir-akhir ini berkembang isu tak sedap soal adanya dugaan intimidasi yang diduga dilakukan oleh oknum pejabat tertentu di Aceh Singkil kepada PNS atau pejabat tertentu untuk mendukung salah satu pasangan calon bupati. Apakah menurut Anda itu benar?

Apa mungkin? Apa mereka senekat itu mempertaruhkan jabatannya? Apa mereka pikir tidak ada mata dan telinga yang mengawasi tindakan mereka?

Jujur saja. Saya belum mendengar ada isu intimidasi seperti itu. Pemerintah telah menerbitkan Surat Keputusan Bersama tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Netralitas Pegawai ASN dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah.

Surat Keputusan Bersama (SKB) itu ditandatangani antara lain oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas bersama dengan Menteri Dalam Negeri M. Tito Karnavian, Plt. Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana, Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Agus Pramusinto, serta Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja.

Selain itu ASN juga memiliki asas netralitas sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 5/2014 tentang ASN. Dalam aturan tersebut jelas diperintahkan bahwa ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. ASN pun diamanatkan untuk tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun.

Seperti diketahui, ada dua pejabat teras di Aceh Singkil yaitu, Pj. Bupati dan Plt Sekda adalah merupakan keluarga dekat salah satu pasangan calon bupati yang akan bertarung dalam pilkada ini. Pertanyaannya, apakah Anda tidak melihat ada kemungkinan kedua pejabat teras tersebut akan memihak dengan cara mengarahkan para ASN untuk mendukung pasangayang dimaksud?

Sampai saat ini saya masih yakin kedua pejabat teras ini masih mematuhi perintah undang-undang. Namun demikian, kami tentu akan terus melakukan pemantauan secara seksama, kami tidak akan lengah sedikitpun untuk terus menerus memantau mereka.

Berati Anda ada merasa curiga atas ketidaknetralan mereka, apa begitu?

Tadi sudah saya katakan bahwa saya belum ada menaruh curiga. Tapi yang namanya manusia itu mempunyai sifat baharu, sesuatu yang baharu pasti dan itu pasti akan berubah.

Mengingat keduanya adalah merupakan keluarga dekat, adek sepupu dan adek ipar kandung, maka saya pikir rasa kedekatan batin itu pasti ada. Saya yakin hal itu tak dapat terbantahkan dengan dalil apapun. Sehingga atas dasar pemikiran itupulalah kami akan terus memantau sejauh mana sepak terjang mereka, dan semoga saja mundurnya Bendahara Golkar tersebut bukan karena adanya intimidasi.

Demikian kutipan wawancara singkat kami dengan Koordinator Juru Bicara Tim Pemenangan pasangan Dulmusrid-Alhidayat (Mnk)

Rekomendasi Berita

Back to top button