Kapolsek Nusaniwe Soal Konflik Keluarga Alfons: Kami Tak Ikut Campur, Hanya Jaga Kedamaian
Ambon, Gakorpan News – Kapolsek Nusaniwe AKP Johan W.M. Anakotta menegaskan pentingnya menjaga situasi aman dan kondusif di wilayah Nusaniwe, terutama menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Hal ini disampaikan AKP Johan saat ditemui oleh beberapa awak media di Rumah Makan Arumbai, Rabu (6/11/2024) pukul 15.00 WIT, usai menghadiri rapat dengar pendapat Komisi I DPRD Kota Ambon yang berlangsung tertutup.
Menurut Kapolsek Nusaniwe, kehadiran Polsek bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat tanpa intervensi dalam urusan pribadi, termasuk konflik yang melibatkan warga.
“Prinsipnya, Polsek Nusaniwe hadir untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi semua pihak, terutama masyarakat. Kami selalu menginginkan kedamaian dan kenyamanan di Nusaniwe,” ujar Johan.
Terkait dengan perselisihan antara Evans Alfons dan Imelda Alfons, Johan menegaskan bahwa Polsek Nusaniwe tidak ikut campur dalam sengketa tanah antara kedua keluarga tersebut. “Polsek Nusaniwe tidak pernah intervensi atau campur tangan dalam masalah tanah. Kami hanya hadir untuk menjaga situasi kondusif tanpa ada kepentingan pribadi,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa ia memiliki hubungan baik dengan kedua belah pihak. “Saya berteman baik dengan Pak Alfons dan Ibu Imel, karena kita bagian dari masyarakat yang harus menjaga hubungan kekeluargaan. Terkait persoalan tanah, Polsek tidak hadir dan tidak ikut campur,” tegasnya.
Kapolsek juga meminta masyarakat untuk tetap menjaga ketenangan dan tidak memprovokasi situasi yang bisa merugikan pihak lain. “Masyarakat Nusaniwe sudah aman, jangan kita ganggu dengan hal-hal yang merugikan masyarakat,” katanya.
Menjelang Pilkada, Kapolsek juga meminta masyarakat untuk tidak memperbesar masalah individu menjadi konflik yang melibatkan kelompok atau suku tertentu. “Saya menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga situasi kamtibmas yang kondusif. Ini sudah mau Pilkada, jadi kita harus selalu menjaga momen ini,” tambahnya.
Kapolsek juga mengklarifikasi pernyataannya dalam rapat tertutup dengan DPRD Kota Ambon, yang menyebut “jangan membangunkan singa yang sedang tidur”. Menurutnya, hal ini hanyalah ungkapan untuk menggambarkan pentingnya menjaga ketenangan di masyarakat.
“Maksudnya, kalau kita sudah tenang, ya biarkan tenang. Jangan mengusik ketenangan masyarakat. Itu hanya kata-kata hiasan, bukan berarti masyarakat itu singa,” jelasnya.
Di akhir keterangan, Johan juga menyampaikan kepada masyarakat yang merasa dirugikan atas tindakan pungli yang dilakukan oleh Saudara Imelda Alfons, agar menempuh langkah-langkah hukum sesuai peraturan yang berlaku. (Amy)