Ulang Tahun Ibu Irene di QAGC JNE Jakarta: Kejutan Sederhana yang Menghangatkan di Bulan Ramadan

Jakarta, Gakorpan News.com – Hari itu, suasana kantor QAGC JNE Jakarta terasa berbeda. Raut wajah para karyawan tampak serius, seolah terjebak dalam rutinitas pekerjaan yang melelahkan. Namun, di balik kesibukan itu, ada sesuatu yang sedang direncanakan. Sesuatu yang sederhana, tapi penuh makna. Sebuah kejutan untuk seorang sosok yang menjadi tulang punggung administratif di kantor tersebut—ibu Irene.

Di tengah hiruk-pikuk pekerjaan, ibu Acik MK dan Vina, dua rekan kerja ibu Iren, diam-diam mengatur kejutan kecil untuk memperingati ulang tahunnya. Tak ada pesta meriah, tak ada dekorasi berlebihan, hanya kebersamaan yang tulus.

Seperti biasa, ibu Irene tetap sibuk menjalankan tugasnya sebagai Sekretariat dari orang nomor satu di QAGC JNE Jakarta, bapak Samsul Djamaludin. Ia sosok yang dikenal disiplin, cekatan, dan selalu memastikan segala sesuatu berjalan sesuai rencana. Namun, tanpa ia sadari, para kolega sudah menyiapkan sesuatu yang akan mengubah suasana kantor siang itu.

Dari Wajah Cemberut ke Gelak Tawa Menjelang waktu pulang kerja, ibu Acik dan Vina mulai memberi kode kepada rekan-rekan lainnya. Awalnya, semua tetap diam, berpura-pura sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Tak ada yang menunjukkan tanda-tanda bahwa sesuatu sedang direncanakan.

Namun, begitu sebuah kue sederhana dengan lilin di atasnya muncul, suasana pun berubah. Lagu Mabruk Alfa Mabruk mulai dilantunkan, menciptakan suasana haru sekaligus ceria.

Yang membuat momen ini semakin unik adalah musik pengiringnya. Tak ada alat musik profesional, tapi kreativitas tidak terbendung. Botol sirup dan galon air pun disulap menjadi alat perkusi, dipukul dengan sendok untuk menciptakan ritme sederhana namun menghibur. Alunan suara galon dan botol sirup ini menjadi latar yang membuat kejutan semakin meriah.

Awalnya, ibu Iren tampak terkejut dan sedikit bingung. Namun, seiring dengan suara nyanyian yang menggema di ruangan, ia akhirnya tersenyum. Kejutan ini benar-benar di luar dugaannya.

“Ibu Iren bukan hanya sekadar sekertariat, tapi juga inspirasi bagi kami semua. Beliau selalu bekerja dengan penuh ketulusan, tanpa mengeluh, meski pekerjaannya sering kali berat dan penuh tekanan,” ujar Vina, yang menjadi salah satu inisiator kejutan tersebut.

Sementara itu, ibu Acik menambahkan bahwa momen ini adalah wujud apresiasi terhadap ibu Iren yang telah memberikan kontribusi besar bagi tim.

“Kami ingin menunjukkan bahwa beliau sangat dihargai di sini. Meski sederhana, kami berharap kejutan ini bisa menjadi kenangan manis, apalagi di bulan Ramadan yang penuh berkah ini,” kata ibu Acik. Samsul Djamaludin: “Ibu Iren adalah Tulang Punggung Administratif di QAGC”

Tidak hanya rekan-rekan kerja yang memberikan apresiasi, tetapi juga pimpinan tertinggi QAGC JNE Jakarta, bapak Samsul Djamaludin.

“Ibu Iren adalah tulang punggung administratif di QAGC. Banyak yang tidak melihat bagaimana kerja kerasnya di balik layar, tetapi saya dan tim manajemen tahu betul bahwa beliau adalah sosok yang luar biasa,” ungkap Bapak Samsul.

Menurutnya, ibu Iren bukan sekadar sekertariat, tetapi juga jembatan komunikasi antara pimpinan dan seluruh tim. Ia selalu memastikan bahwa setiap informasi tersampaikan dengan baik dan setiap tugas terlaksana dengan efisien.

“Tanpa ibu Iren, mungkin banyak hal yang tidak berjalan seefektif sekarang. Dia selalu sigap, bekerja dengan hati, dan yang paling penting, dia tidak hanya menjalankan tugas, tetapi juga membangun lingkungan kerja yang harmonis,” tambahnya. Ia pun menyampaikan doa dan harapan terbaik bagi ibu Irene.

“Di hari spesial ini, saya ingin mengucapkan selamat ulang tahun untuk ibu Irene. Semoga selalu diberikan kesehatan, kebahagiaan, dan semangat untuk terus berkarya. Kami semua di QAGC sangat menghargai dan berterima kasih atas semua kontribusinya,” kata Samsul.

Dari Kejutan Sederhana, Hadir Kebersamaan yang Berarti Saat lilin ditiup, suasana yang tadinya penuh dengan keseriusan kerja berubah menjadi tawa dan kebersamaan. Kejutan sederhana ini membuktikan bahwa apresiasi tidak harus mewah. Sebuah nyanyian, irama dari galon air dan botol sirup, serta senyuman tulus dari rekan-rekan sudah cukup untuk menciptakan momen berharga.

Di akhir acara, ibu Irene tampak haru. “Terima kasih semuanya, ini sungguh di luar dugaan. Semoga kebersamaan kita selalu terjaga dan pekerjaan kita selalu diberkahi,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Momentum ini pun menjadi pengingat bahwa di balik kesibukan dan tekanan kerja, selalu ada ruang untuk kebahagiaan dan kebersamaan. Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang berbagi kebahagiaan, sekecil apa pun bentuknya.zakaria (Bang zeck)

( Yunus hrp/Zeck ).

 

Rekomendasi Berita

Back to top button