Ketua Sinode GPM Ajak Warga Berpartisipasi Aktif di Pemilu dan Jaga Perdamaian
Ambon, Gakorpan News – Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Pendeta Elifas Maspaitella, mengimbau seluruh warga, khususnya jemaat GPM, untuk berpartisipasi aktif dalam pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) yang akan dilaksanakan di Maluku dan Maluku Utara pada 27 November mendatang.
Hal ini disampaikannya dalam wawancara bersama beberapa media, pada Jum’at (06/9/24).
Pendeta Elifas menekankan pentingnya ketangguhan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan zaman, termasuk dampak destruksi teknologi, inflasi global, isu lingkungan hidup, dan persoalan moralitas. Menurutnya, ketangguhan tersebut berakar dari keluarga yang kuat.
“Keluarga yang tangguh adalah dasar dari masyarakat yang tangguh. Jika setiap keluarga kuat, maka masyarakat Maluku dan Maluku Utara pun akan menjadi masyarakat yang tangguh dalam menghadapi segala situasi dan perubahan,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pemilihan penatua dan diaken di GPM pada akhir tahun ini. Menurutnya, para pemimpin gereja ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan gereja ke depan, dengan menjadi hamba yang setia dan rendah hati dalam merangkul jemaat.
Terkait Pilkada, Pendeta Elifas berharap agar warga gereja tidak bersikap apatis dan menggunakan hak suaranya. “Kami berharap seluruh masyarakat, terutama warga gereja, dapat berpartisipasi penuh dalam pemilu dan tidak boleh golput. Ini demi kepentingan kabupaten, kota, dan provinsi Maluku serta Maluku Utara,” tegasnya.
Selain itu, ia juga menyerukan pentingnya menjaga perdamaian selama proses demokrasi berlangsung. Menurutnya, meskipun ada berbagai kepentingan, perdamaian harus tetap menjadi yang utama.
“Perdamaian antar masyarakat adalah hal yang paling penting. Kami berharap semua kontestan dan tim sukses dapat memberikan edukasi politik yang baik dan berorientasi pada perdamaian masyarakat,” tambahnya.
Pendeta Elifas juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan agar pemimpin yang terpilih nanti merupakan sosok yang bijaksana dan membawa kesejahteraan bagi Maluku dan Maluku Utara.
“Kita berdoa Tuhan memberikan pemimpin yang baik dan bijaksana bagi masyarakat Maluku dan Maluku Utara. Tanpa perdamaian, proses demokrasi bisa jatuh ke dalam jurang kehancuran, jadi perdamaian adalah kunci,” tutupnya. (Amy)