Menteri Pertanian Perkuat Hilirisasi Komoditas Hortikultura
Jakarta,Gakorpan.com – Dalam mendongkrak nilai ekspor, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo berupaya memperkuat pengembangan dan hillirisasi sektor pertanian khususnya komoditas hortikultura. Hilirisasi merupakan proses mendekatkan hasil riset dan inovasi kepada masyarakat. Sedangkan hortikultura adalah budidaya tanaman.
Mentan mengatakan “kita harus bisa memperhitungkan offtaker-nya siapa, sehingga produk yang dihasilkan oleh petani sudah jelas market-nya. Saya ingin kita tidak sampai ke budidaya saja tapi juga fokus kepada upaya hilirisasi industri primer,” dalam keterangan tertulisnya.
Guna memberikan nilai tambah usaha tani serta mendukung program tiga kali ekspor, Mentan Syahrul meminta seluruh jajaran Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian segera melakukan penguatan pengembangan komoditas hortikultura mulai dari aktivitas on farm hingga off farm.
Beliau juga mengatakan bahwa hasil panen komoditas hortikultura harus lebih baik, yaitu bernilai tambah ekspor. Hal ini sangat penting mengingat permintaan terhadap produk lokal holtikultura yang sangat banyak, sehingga menjadi peluang yang besar dalam pengembangan komoditas hortikultura yang lebih fokus dalam skala korporasi dan menghasilkan produk yang berkualitas.
“ini terbukti dari gelaran One Day With Indonesian Coffee, Fruits, and Floriculture (ODWICFF) tercatat potensi penjualan produk hortikultura senilai 378 miliar rupiah. Untuk itu, menentukan market place dan market retail produk pertanian harus dipikirkan dengan baik,” imbuh Mentan.
Beliau juga mengatakan bahwa kemajuan pertanian Indonesia ke depan juga tidak lepas dari peran petani milenial. Pertumbuhan petani milenial harus terus didorong secara masif dengan mengoptimalkan peran Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan yang sudah dikukuhkan. “Saya senang ada Jaringan Pertanian Nasional dan saya berharap JPN dapat menjadi pioner di lapangan untuk mengakselerasi pembangunan pertanian di daerah,” katanya. Keterlibatan secara aktif Jaringan Pertanian Nasional (JPN) dalam sektor pertanian dilakukan untuk mengkoordinasikan informasi dan program-program pembangunan di setiap kabupaten agar lebih cepat. (Redaksi)
sumber foto : antaranews.com