Pastikan Bahan Pokok Tersedia Jelang IdulFitri, Pemprov Maluku Lakukan Langka Strategis

Ambon, Gakorpan News – Pemerintah Provinsi Maluku terus berupaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat, terutama menjelang perayaan Idulfitri.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta pemantauan langsung di lapangan.
Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vabad, dalam keterangannya kepada awak media di Kantor Gubernur Maluku, Rabu (5/3/2025), menyampaikan bahwa pemerintah telah mengantisipasi potensi inflasi yang meningkat selama bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri.
“Gubernur Maluku memberi perhatian serius pada bulan puasa, di mana umat Muslim yang berpuasa di siang hari namun konsumsi meningkat saat malam. Ini dapat memicu inflasi, sehingga Gubernur telah memerintahkan pemantauan di 11 kabupaten/kota,” ujar Vabad.
Untuk mengatasi lonjakan harga, pemerintah telah menyiapkan operasi pasar di titik-titik tertentu dengan tetap mempertimbangkan keberlangsungan usaha para pedagang kecil. Selain itu, Gubernur Maluku dijadwalkan turun langsung ke lapangan pada Jumat mendatang guna mengecek gudang-gudang distributor dan memastikan tidak ada penimbunan barang yang bisa memicu kenaikan harga.
Sementara itu, Asisten II Sekda Provinsi Maluku, Kasrul Selang, dalam laporannya menyatakan bahwa stok kebutuhan pokok di Maluku masih dalam kondisi aman hingga pasca-Idulfitri.
“Misalnya untuk beras, kebutuhan masyarakat Maluku sekitar 21.000 ton, sedangkan stok mencapai 47.000 ton. Ini cukup untuk 40 hari ke depan, bahkan masih akan ada pasokan tambahan,” ungkapnya.
Selain beras, stok bawang merah juga terpantau mencukupi, dengan ketersediaan 530 ton dibanding kebutuhan 430 ton. Begitu pula dengan stok daging, telur, gula pasir, dan minyak goreng yang dipastikan cukup hingga setelah Lebaran.
Pemerintah juga terus memantau sektor transportasi untuk memastikan kelancaran distribusi bahan pokok, terutama dalam kondisi cuaca ekstrem yang bisa mempengaruhi akses logistik.
Selain itu, ketersediaan minyak tanah untuk rumah tangga dipastikan cukup hingga 60 hari ke depan. “Tinggal bagaimana tata kelola distribusinya agar tepat sasaran,” tambah Kasrul.
Dengan berbagai langkah antisipasi ini, pemerintah optimistis lonjakan harga bahan pokok dapat dikendalikan, sehingga masyarakat Maluku dapat menjalani Ramadan dan Idulfitri dengan tenang. (Amy)