Pemerintah Kota Ambon Gelar Bimtek Membaca Nyaring untuk Tingkatkan Budaya Literasi Sejak Dini

Ambon, Gakorpan News Dalam upaya menumbuhkan minat baca dan meningkatkan kemampuan literasi masyarakat, Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Membaca Nyaring dan Literasi Informasi.

Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, pada 6–7 Mei 2025 di Hotel Grand Avira, Kota Ambon.

Bimtek ini diikuti oleh 150 peserta dari kalangan guru, pustakawan, penggiat literasi, dan orang tua. Selain itu, sesi khusus literasi informasi diikuti oleh 100 peserta dari unsur pustakawan, guru, dan penggiat literasi.

Wakil Wali Kota Ambon, Elly Toisuta, dalam sambutannya menyampaikan keprihatinan terhadap menurunnya minat baca di kalangan anak-anak saat ini. Ia menekankan pentingnya keterlibatan guru, orang tua, dan penggiat literasi dalam menularkan semangat membaca sejak usia dini.

“Minat baca anak-anak saat ini sangat menurun. Kita harap kegiatan ini dapat menularkan kebiasaan membaca kepada anak-anak sejak dini, karena dengan membaca kita bisa mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan perkembangan dunia saat ini,” ujar Toisuta.

Toisuta juga menggarisbawahi pentingnya membaca sebagai pondasi pembentukan mental anak yang lebih baik, serta menyatakan dukungannya terhadap upaya mengembalikan kebiasaan jam belajar anak di rumah seperti pada masa lalu.

Membaca nyaring (reading aloud) adalah strategi efektif untuk memperkenalkan literasi kepada anak-anak, terutama yang belum bisa membaca. Membaca nyaring memungkinkan anak menyerap isi buku melalui suara, membangun kosakata, serta melatih daya dengar dan konsentrasi.

Dalam sesi pembukaan, para narasumber dari Jakarta turut hadir dan membagikan strategi praktis serta manfaat membaca nyaring dalam mendukung perkembangan anak secara kognitif dan emosional. Mereka juga mengajak peserta untuk aktif menyebarluaskan metode ini di lingkungan masing-masing, baik di sekolah, rumah, maupun komunitas.

Kegiatan Bimtek ini memiliki beberapa tujuan utama, di antaranya:
1. Membekali peserta tentang pentingnya membaca nyaring dan literasi informasi baik untuk diri sendiri maupun masyarakat.
2. Meningkatkan kemampuan peserta dalam berbicara di depan umum dengan jelas dan percaya diri.
3. Memberikan pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif baik di kelas maupun lingkungan sosial lainnya.
4. Menjadikan guru, pustakawan, penggiat literasi, dan orang tua sebagai agen pembina literasi di lingkungannya masing-masing.

Kegiatan ini juga dilandasi oleh sejumlah regulasi, seperti Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, serta Peraturan Wali Kota Ambon Nomor 17 Tahun 2018 tentang Gerakan Ambon Gemar Membaca.

Toisuta menegaskan bahwa di era digital ini, tantangan literasi semakin besar karena anak-anak lebih tertarik pada gawai dibanding buku. Oleh karena itu, perpustakaan harus bertransformasi menjadi pusat pelatihan pemberdayaan masyarakat yang menyenangkan dan mampu menghadirkan pengalaman membaca yang menarik.

“Melalui bimtek, sosialisasi, dan pembinaan lainnya, perpustakaan bukan hanya tempat membaca, tetapi juga pusat pengembangan literasi masyarakat,” jelasnya.

Pemerintah Kota Ambon mengapresiasi kerja sama dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia atas dukungannya dalam menyelenggarakan kegiatan ini.

Harapannya, kegiatan ini mampu memperkuat budaya literasi di Kota Ambon dan mendorong terciptanya generasi pembelajar yang cerdas, kritis, dan berdaya saing tinggi. (Amy)

Rekomendasi Berita

Back to top button