Pemkot Ambon Gelar Program “Wajar”, Warga Antusias Sampaikan Aspirasi

Ambon, Gakorpan News Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon kembali menggelar program Walikota dan Wakil Walikota Jumpa Rakyat “Wajar”, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung.

Program ini dilaksanakan setiap hari Jum’at di depan Balai Kota Ambon dari pukul 08.00 hingga 10.00 WIT.

Pada Jumat (21/3/2025), program ini memasuki sesi kedua dengan dihadiri oleh Wakil Walikota Ambon Elly Toisuta, Sekretaris Kota Ambon Robby Sapulette, serta seluruh pimpinan OPD di lingkup Pemkot Ambon. Masyarakat hadir dengan antusias untuk menyampaikan berbagai keluhan dan permasalahan yang mereka hadapi.

Dalam sesi kali ini, sejumlah masyarakat mengungkapkan berbagai persoalan yang mereka alami, di antaranya:
1. Permasalahan lahan TPA – Masyarakat menyoroti penggunaan lahan di salah satu dati milik keluarga Leseyasel di Hutumuri yang dijadikan sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) oleh Pemkot Ambon.

2. Akses air bersih di Gunung Nona, Keramat Jaya – Sebagian warga belum mendapatkan pasokan air bersih dari PDAM akibat keterbatasan pipa distribusi.

3. Bantuan sosial bagi warga miskin – Seorang warga dari keluarga Luturmas di Kuda Mati, yang telah tinggal di sana selama 40 tahun, mengeluhkan bahwa mereka tidak pernah menerima bantuan sosial, meskipun suaminya hanya bekerja sebagai buruh bangunan.

4. Kesempatan kerja bagi lulusan pendidikan – Seorang warga mengeluhkan bahwa anaknya, seorang sarjana pendidikan, tidak bisa mengikuti tes P3K karena belum memiliki PPN.

5. Program rumah rehabilitasi – Seorang warga Soya mengeluhkan bahwa meskipun telah menjalani survei selama dua tahun, rumahnya belum mendapat perbaikan yang dijanjikan.

6. Penetapan Raja Negeri Rumah Tiga – Persoalan tarik-ulur dalam penetapan raja negeri ini masih menjadi perdebatan di masyarakat.

7. Kebisingan tempat karaoke – Warga Urimessing mengeluhkan tempat karaoke Blis yang tidak menggunakan peredam suara, mengganggu kenyamanan lingkungan sekitar.

8. IMB untuk pembuatan pagar – Salah satu keluarga mempertanyakan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diberikan untuk pembuatan pagar rumah.

9. Gaji karyawan tidak naik – Seorang karyawan PT Apotek Valentine, yang telah bekerja sejak tahun 2000, mengeluhkan bahwa gajinya tidak pernah mengalami kenaikan serta BPJS Ketenagakerjaan belum dibuat oleh perusahaan.

Menanggapi berbagai keluhan ini, Wakil Walikota Elly Toisuta menyampaikan bahwa Pemkot Ambon berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat secara cepat dan efektif. Ia juga menekankan bahwa pemerintahan baru akan memangkas birokrasi yang panjang agar pelayanan kepada warga dapat berjalan lebih lancar.

Beberapa langkah konkret yang akan diambil antara lain:
1. Dinas Pekerjaan Umum (PU) akan segera meninjau saluran air yang tersumbat dan mengambil langkah penanganan.

Dinas Sosial akan menindaklanjuti kasus warga yang tidak menerima bantuan sosial selama 40 tahun.

2. Dinas Perizinan akan mengevaluasi kebijakan terkait IMB dan memastikan peraturan dijalankan dengan adil.

3. Dinas Tenaga Kerja akan mengevaluasi laporan terkait PT Apotek Valentine guna memastikan hak-hak karyawan terpenuhi.

4. Dinas Pariwisata dan Satpol PP akan menindaklanjuti keluhan tentang tempat karaoke yang tidak memiliki peredam suara.

Program “Wajar” ini akan terus berlangsung setiap Jumat untuk memastikan aspirasi warga didengar dan ditindaklanjuti. Dengan upaya ini, Pemkot Ambon berharap dapat meningkatkan kesejahteraan dan kenyamanan hidup masyarakat di ibu kota Maluku ini. (Amy)

 

Rekomendasi Berita

Back to top button