Perayaan HUT POLAIRUD BAHARKAM Ke – 74 Tahun Melalui Transplantasi Terumbu Karang
Gakorpan.News | Jakarta – Ditengah kondisi terumbu karang global yang kian terancam oleh perubahan lingkungan dan krisis iklim, POLAIRUD BAHARKAM Republik Indonesia, pada tanggal 19 November 2024.
Melakukan seremonial penanaman bibit terumbu karang serentak di beberapa titik yang tersebar di kawasan NKRI sebagai bentuk perayaan hari jadi POLAIR BAHARKAM yang ke 74.
Salah satunya, dilakukan di areal kawasan Pulau Pramuka Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta.
Kakorpolairud Baharkam Polri, Irjen Pol Yassin Kosasih dalam pidato sambutannya mengatakan bahwa rangkaian HUT ke 74 POLAIR dalam rangka transplantasi terumbu karang ini, dipilih sebagai alternatif seremonial dalam bentuk penanaman Mangrove yang sudah cukup umum dilakukan sebelumnya,
Juga disesuaikan dengan program pemerintah Presiden Prabowo yang bertujuan untuk memantapkan sistem keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa sebagai swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
“Irjen Yasin, dalam pidatonya menyatakan bahwa “Kol Polair dan Kapolri mendukung tercapainya ekonomi biru dalam menjamin kepastian atas perlindungan laut dan ekosistem bahari”. Kemudian,
Beliau juga mengatakan dalam pidatonya bahwa kegiatan transplantasi terumbu karang ini dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Indonesia dalam rangka bakti POLAIR yang dapat menjadi solusi untuk mengurangi resiko terhadap bencana alam di wilayah pesisir dan juga terhadap perubahan iklim.
Menurut Irjen Yasin, saat ini Indonesia hanya memiliki 6,4 persen kawasan terumbu karang dengan status yang sangat bagus jika dibandingkan dengan total luasan kawasan terumbu karang dari Sabang sampai Merauke.
“Hal ini dikatakan, masih terbatasnya informasi atau pengetahuan terhadap pemanfaatan oleh masyarakat serta masih terdapat oknum-oknum dari nelayan yang tidak bertanggung jawab.
Yang melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak atau destructive fishing, dengan tujuan memberikan keuntungan bagi nelayan tanpa mempertimbangkan keberlanjutan sumberdaya perikanan serta ekosistem”, ujar Irjen Yasin.
Dalam kegiatan ini, Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran sebagai pimpinan kegiatan juga menyinggung akan pentingnya peran strategis masyarakat bersama Baharkam dalam menjaga kawasan terumbu karang di depan para jajaran peserta yang terlibat.
Juga menegaskan pentingnya peran strategis Baharkam dalam menjaga kelestarian nusantara sebagai rumah, seperti yang beliau katakan dalam pidato pembuka kegiatan.
”Sejatinya kita ini hadir untuk menjaga nusantara. Menjaga alam semesta ini, menjaga nikmat dan karunia tuhan.
Menjaga supaya apa? Menjaga supaya yang diciptakan tuhan, yang diberikan kepada kita dan kehidupan kita jangan sampai rusak, dijaga, dilindungi, supaya apa yang disampaikan oleh sang pencipta itu bisa lestari”, ujar beliau di depan jajaran petugas POLAIR yang hadir.
“Kita punya rumah, ya di jaga rumah kita. Jangan sampai kotor, jangan sampai rusak. Jangan sampai ada maling, jangan sampai ada yang mengusik. Dijaga. Itulah tugas strategis kita ini.”, lanjutnya.
Beliau juga menghimbau kepada seluruh jajaran POLAIR yang hadir untuk memanfaatkan fasilitas teknologi yang dimiliki oleh POLAIR untuk digunakan sebai-baiknya.
“POLAIR sudah dilengkapi dengan teknologi pemantauan dan pengawasan laut, gunakan itu dengan baik”, ujar Komjen Fadil sebelum mengakhiri pidatonya.
Selain diikuti oleh para peserta kegiatan yang berasal dari jajaran Polri ,Polair Baharkam, Kapolres Kep. Seribu dan juga Camat Kepulauan Seribu,
Kegiatan ini juga turut mengundang beberapa perwakilan dari kelompok dan organisasi masyarakat sipil seperti Deep Extreme, Greenpeace, Yayasan Terangi Indonesia, juga Reef Check.
Deep Extreme diketahui sebagai ajang pameran kegiatan luar ruang termasuk kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas olahraga di kawasan perairan terbesar di Indonesia yang digelar hampir setiap tahun sejak tahun 2007.
Sementara itu, dari keterangan laman terangi.or.id diketahui bahwa Yayasan Terangi merupakan sebuah Yayasan nirlaba yang bertujuan mendukung konservasi dan pengelolaan sumberdaya terumbu karang Indonesia yang masih eksis sejak September 1999 hingga saat ini.
Perwakilan organisasi masyarakat sipil lainnya, yakni Greenpeace Indonesia yang juga mengirimkan dua orang penyelam perempuan untuk terlibat dalam kegiatan tersebut,
Diketahui merupakan salah satu organisasi lingkungan internasional yang dikenal dengan peranannya di bidang kampanye dan advokasi lingkungan yang berfokus untuk mendorong perubahan tata kelola lingkungan ke arah yang lebih baik dan berkelanjutan melalui aksi-aksi dan kampanye kreatif.
Adanya pelibatan perwakilan dari organisasi-organisasi tersebut, pada hari jadi Polairud Baharkam yang ke 74 kemarin ,
Dapat dikatakan juga berperan sebagai saksi akan adanya niat baik berupa komitmen dari Polairud Baharkam dalam mengukuhkan peranannya,
Sebagai garda terdepan dalam perlindungan aset sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati di kawasan Perairan Indonesia yang terletak di kawasan segitiga terumbu karang dunia.
Astri Chairina